Arsip Bulanan: April 2012

kaki kecil pemanggul payung

–Batam 23 april 2012 dibawah senandung hujan ku petik dawai – dawai air., menelan tapak wangi semanggi dari surga ada kaki kecil berdecak di antara irama angin semilir hari senja bertoga menudung. kaki-kaki kecil memanggul payung. berlari. Merayu para cinta … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di monolog, SAJAK | Tag , , , , | 7 Komentar

sebutlah kartini

ku tapak jiwa. peluh mereluh. ku tatap wajah-wajah legam dandang. ku sanding pula sayu dari surga. adalah ibu dari seratus juta mata. menampik kasur dari sumur menanak bubur. sebutlah kartini. segores cita-cita di baris semangat. sepucuk keanggunan tertampar caci-maki  kaki … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di monolog, SAJAK | Tag , , , , | 24 Komentar

oiii”-

neon-neon mati.  aspal retak bertulang air mata. mata air meresap jatuh terselubung. dan aku hidup lagi dari balik embun-embun tua. angin menyesap. pagi masih buta. dimanakah aku kini berada. antah barantah menikam bumiku dalam dendam kian mengusang. “oii.. ” teriakku … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Puisi, SAJAK | Tag , , , , | 2 Komentar

Tegar

setetak bunyi mendenting.  aku keluar.  dan kau menelan ludah bersama gumul gelamour yang sempat terjepit. aku tak rela sekiranya harus kembali kepada waktu yang gelap saat mata-mata menatap sinis. tak salah kiranya kau menangis menelan pahit itu. tapi kenapa harus … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di monolog, SAJAK | Tag | 2 Komentar

sesal…

biarlah aku menghukum diri … mengikat sayap ku yang patah dan kini terkulai rapi meniduri kehampaan. terpepah hari kian hari oleh waktu-waktu yang tlah lama menikamkan sembilu … mungkin … aku tak sebaik yang terpancar dari sudut air mata mu … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di monolog, SAJAK | Tag | Meninggalkan komentar

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

ceracau tentang rindu

( percakapan) > siapkah kita., ?.  menaruh alang – alang di tepi langit.  dan kita tarikan dendang-dendang rindu waktu itu .  bersama mengucap mantra cinta < memang siapakah kita ? hanya dua pasang mata yg tersesat di tumpukan alang-alang senja … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di monolog | 13 Komentar

Moment in memory

kawan… aku akan terus mengejar masa depan ku seperti pinta mu waktu itu. meski angin semilir ini tak lagi menghangatkan kenangan kita. meski kerikil ini berubah jadi batu-batu penangkal yang memecah ban sepedaku, aku akan terus mengayuh. atau aku bisa … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Kajian, SAJAK | Tag , , , , , | 6 Komentar