malam. lamun menyeringai tak larut-larut. menerawang di bawah sabit resah. menangkup setali tiga tiang, tiang merah darah, tiang hitam dendam, dan tiang panjang para telanjang.
kacriitt .! dari tepi sampai ujung moratmarit kami jadi kacung. retakretakan gersang tanah kami kini disuburi keringat anak negeri. subur juga isapan janji, korupsi gandeng kolusi.
kacriitt.! ku pancang tiangtiang di dandang garang…!
kau… tikamkan saja.!
te’ 2309-12
*setalitigatiang